Derisanbis The Mind Reader...

on Monday, April 20, 2009

*The Born*

Alkisah di bulan Oktober yang dingin, di suatu kompleks perumahan polisi yang kumuh, hiduplah satu keluarga, yang dikepalai seorang polisi berpangkat kopral dua, bernama Parhimbis. Dia memiliki seorang istri yang bernama Silvamor. Mereka saat itu sedang menunggu kelahiran anak ke3 mereka yang diklaim oleh dokter seorang perempuan. Ditemani 2 putranya Tihestonbis dan Fernanbis, Parhimbis menunggu dari luar ruang ICU akan kelahiran putrinya. Ternyata hampir satu malam ia menunggu di tempat itu, tetapi si jabang bayi belum mau keluar. Akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat sebentar dan kembali ke rumahnya. Setelah berpamitan dengan istrinya, Parhimbis pun pulang kerumah, sedangkan 2 putranya masih menunggui ibu mereka dengan sanak saudara yang lain. Dan tepat 30 menit kepulangan Parhimbis ke rumahnya, si jabang bayi pun lahir. Firasat nyonya Amor bahwa anaknya hanya mau lahir jika si Ayah sudah tidak ada, ternyata benar. Dan lengkaplah cerita nyonya Amor, bahwa ke3 anaknya lahir tanpa ditunggui oleh Sang Ayah.
Bayi itu tampak sangat sehat, gemuk karena memiliki bobot tubuh yang cukup besar dizaman itu, 3,7 kg. Waw... Nyonya Amor tampak sangat gembira dengan kelahiran anakny tsb, mengingat kelahirannya sangat susah dibandingkan kelahiran 2 kakaknya. Dan ia masih mengingat percakapannya dengan Dokter saat detik2 kelahiran itu:

Dokter: Tidak bisa bu, saya sudah mencoba memutarnya, tapi posisi bayi tetap tidak mau berubah, masih bokongnya saja yang dijalur keluar. Tidak bisa lagi ini, harus Operasi!

Silvamor: Jangan dok...jangan...saya ingin melahirkan normal, saya benar2 yakin saya bisa, tidak apalah kalau bokongnya yang keluar duluan, saya sanggup! asal bayi ini dapat selamat.

Dokter: Tidak bisa nyonya, lehernya sudah terlilit banyak beberapa kali tali pusar, saya sudah tidak bisa menemukan posisi awalnya.

Silvamor: Tolong dok, berusahalah, saya sanggup menahan semua sakitnya. tolong keluarkan dengan normal bayi ini.

Dokter: Baiklah akan saya coba lagi, kali ini saya harus menggunting lebih lebar jalan keluarnya, Ibu tahan yah...

Silvamor: Saya siap dok..

Dan tak lama setelah teriakan nyonya Amor yg sangat keras, terdengarlah tangisan bayi yang nyaring dari kamar itu, dan membuat haru para pengunjung di luar kamar. Adikmu telah lahir Hes, nan, (ungkap Amie, Nenek ke 3 bocah itu) kepada 2 kakak si jabang bayi.
Dan Kontan saja, Parhimbis sangat kaget, dengan teriakan orang diluar rumahnya, sambil menggedor2 pintu, dan berteriak: " Bis...bis... anakmu lahir, cepat ke rumah sakit sahut Vescolar", Parhimbis pun tak kalah histeris, dengan langkah seribu dan pakaian yang masih kusut dan tak rapi, Ia lgsng berlari ke rumah sakit.
Begitulah akan kunamai ia "Derisanbis" sahut parhimbis sesaat setelah memegang si bayi. Nama yg cukup bagus, sahut Aime....dan suasana riang pun menyelimuti kamar tsb.
Derisanbis....kau tidak akan tahu,betapa pentingnya dirimu dimuka bumi ini, bisik Amor,sesaat setelah menimang si Bayi.

2 comments:

Anonymous said...

ini kisah nyata ya bu... hehehehhe
aku banyak kenal deh tokoh tokohnya..
blognya aku link ya bu???

delvi said...

hihihi...kisah semi nyata-semi fiksi, tp mo kuubah tu put, bentar lg aku mo buat projects accomplishment. wish me luck

Post a Comment